Pematangsiantar – Dunia Gentar Dalam beberapa tahun terakhir, China menunjukkan perkembangan pesat dalam bidang teknologi militer yang membuat banyak negara dunia mulai menunjukkan kekhawatiran.
Modernisasi militer yang dilakukan oleh Beijing bukan hanya untuk memperkuat pertahanan nasional, tetapi juga sebagai sinyal keras akan pengaruh geopolitik yang ingin diperluasnya.

Baca Juga : Revisi UU BUMN Menteri Hukum Holding Investasi Danantara Makin Kuat
Langkah ambisius ini tercermin dari berbagai senjata canggih yang berhasil dikembangkan dan diuji oleh militer China.
Dunia kini mulai “gentar”, karena kemampuan tempur China tak lagi bisa dipandang sebelah mata oleh negara-negara adidaya.
Salah satu senjata yang paling menyita perhatian adalah rudal hipersonik DF-17 (Dongfeng-17), yang dilengkapi dengan glide vehicle dan mampu melaju lebih dari 5 kali kecepatan suara.
DF-17 dianggap sulit untuk dideteksi dan dicegat oleh sistem pertahanan udara manapun, bahkan milik negara-negara NATO.
Rudal ini dirancang untuk menyerang target strategis dengan kecepatan tinggi dan presisi mematikan, menjadikannya ancaman nyata dalam konflik modern.
DF-41 memiliki jangkauan hingga 15.000 kilometer dan mampu membawa beberapa hulu ledak nuklir secara bersamaan (MIRV).
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan deterrence nuklir China telah mencapai level yang sebanding dengan Amerika dan Rusia.
Tak hanya di bidang rudal, kekuatan angkatan laut China juga mengalami transformasi besar dalam waktu singkat.
Fujian diproyeksikan akan memperkuat dominasi China di Laut China Selatan dan sekitarnya, serta memperluas kemampuan proyeksi kekuatan mereka secara global.
Kapal ini dilengkapi dengan radar canggih, sistem peluncur vertikal (VLS), serta rudal pertahanan udara jarak jauh dan rudal jelajah anti-kapal.
J-20 dilengkapi dengan teknologi radar siluman, avionik canggih, dan kemampuan tempur udara jarak jauh.
Pesawat ini dirancang untuk menyaingi F-22 Raptor dan F-35 Lightning II milik Amerika Serikat.
Di bidang senjata otonom, China menjadi salah satu pemimpin dalam pengembangan drone militer.
Drone tempur Wing Loong II dan CH-5 telah digunakan dalam berbagai misi pengawasan dan serangan ini
