, , ,

Kemacetan Picu Konsumsi BBM Mobil Jadi Boros

oleh -243 Dilihat

Pematang siantar – Kemacetan Picu Konsumsi Kemacetan lalu lintas kini bukan hanya menjadi sumber stres bagi para pengendara, tetapi juga berdampak besar pada konsumsi bahan bakar kendaraan.

ini Data terbaru menunjukkan bahwa kendaraan yang terjebak dalam kemacetan mengalami peningkatan konsumsi BBM secara signifikan.

Mesin kendaraan yang menyala dalam waktu lama, meskipun tidak bergerak, tetap membakar bahan bakar dengan stabil.

Hal ini mengakibatkan pemborosan energi dan pengeluaran lebih besar bagi pemilik kendaraan, terutama di kota-kota besar.

Menurut pakar transportasi dari Institut Teknologi Bandung, kemacetan bisa meningkatkan konsumsi BBM hingga 30-50% dibandingkan kondisi jalan lancar.

Kemacetan Picu Konsumsi
Kemacetan Picu Konsumsi

 

Baca Juga : Rumah Rokok Ilegal Tanpa Cukai di Pematangsiantar Digerebek, Seorang Pria Diamankan

Fenomena ini disebut dengan istilah “idling consumption”, yakni konsumsi bahan bakar saat kendaraan diam namun mesin tetap hidup.

Dalam kondisi stop and go, kendaraan membutuhkan energi lebih besar untuk mengakselerasi kembali, terutama mobil berbahan bakar bensin.

Selain merugikan pengendara secara ekonomi, pemborosan ini juga berdampak langsung pada peningkatan emisi karbon.

Kendaraan yang mengonsumsi BBM lebih banyak otomatis menghasilkan gas buang lebih banyak, memperburuk polusi udara.

Di kota ini seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, rata-rata waktu tempuh meningkat 30-40% akibat kemacetan di jam-jam sibuk.

Itu berarti kendaraan menghabiskan waktu lebih lama di jalan tanpa manfaat yang sepadan dalam hal jarak tempuh.

Tak hanya berdampak pada mobil pribadi, kendaraan angkutan umum dan logistik juga turut dirugikan.

Sopir truk dan bus mengeluhkan tingginya biaya operasional karena pemborosan bahan bakar akibat kemacetan.

Di sisi lain, pengguna jasa angkutan juga harus menanggung beban tambahan karena tarif cenderung naik untuk menyesuaikan biaya bahan bakar.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengakui bahwa kemacetan telah menjadi beban ekonomi yang serius.

Bahkan, kajian Bappenas menyebutkan bahwa kerugian akibat kemacetan di Jakarta saja bisa mencapai Rp 100 triliun per tahun.

Salah satu ini komponennya adalah konsumsi energi yang tidak efisien di jalan raya.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.