, ,

Langit Cerah di Siantar Marimbun, Bakti Negara Forkopimda Wujudkan di Lahan Pertanian

oleh -147 Dilihat

Pematangsiantar Panen Kemakmuran: Kolaborasi Forkopimda dan Petali Wujudkan Ketahanan Pangan

Jeritan Pematangsiantar – Langit cerah di Dusun Matio, Kecamatan Siantar Marimbun, Selasa (9/9/2025) pagi, seakan turut merayakan sebuah pencapaian besar. Hamparan padi yang menguning siap dipanen, menjadi bukti nyata dari kerja keras, harapan, dan kolaborasi yang solid. Di tengah gemericik air irigasi dan semilir angin yang membelai bulir-bulir padi, suasana khidmat dan syukur terasa menyelimuti acara Panen Padi yang digelar Kelompok Tani (Poktan) Damai Sejahtera.

Acara yang berlangsung pukul 08.30 WIB ini bukan sekadar ritual tahunan para petani. Ia bertransformasi menjadi sebuah pernyataan politik dan sosial yang kuat tentang komitmen bersama untuk mencapai ketahanan pangan. Event ini dihadiri oleh seluruh pilar utama pemerintahan dan keamanan di Kota Pematangsiantar, yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), menunjukkan bahwa pembangunan pertanian adalah agenda utama yang tidak bisa ditawar.

Sinergi Para Pemimpin di Tengah Sawah

Kehadiran para pejabat tinggi kota di tengah lumpur sawah menjadi simbol yang powerful. Kapolres Pematangsiantar, AKBP Sah Udur T.M. Sitinjak, S.IK, SH, MH, hadir dengan semangat membara. Tidak sekadar memberi sambutan, ia turun langsung melihat dari dekat hasil bumi yang melimpah. Dalam pidatonya, Kapolres mengapresiasi jerih payah para petani yang ia sebut sebagai “pahlawan pangan tanpa tanda jasa”.

“Di pundak bapak dan ibu petanilah, ketahanan pangan kita ditumpukan. Terima kasih atas kerja keras yang tidak kenal lelah. Kepolisian tidak hanya hadir untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk mendukung dan mengawal setiap upaya pembangunan, termasuk di sektor pertanian ini. Keamanan hasil panen dan kesejahteraan petani adalah prioritas kami,” tegas Kapolres Sitinjak, disambut aplaus hangat para hadirin.

Langit Cerah di Siantar Marimbun, Bakti Negara Forkopimda Wujudkan di Lahan Pertanian
Langit Cerah di Siantar Marimbun, Bakti Negara Forkopimda Wujudkan di Lahan Pertanian

Baca Juga: Buruh Pabrik Kelapa Sawit di Simalungun Demo Tuntut Upah Lembur

Pemerintah Kota Pematangsiantar, yang diwakili oleh Asisten II, Zainal Siahaan, SE, MM, menyampaikan pesan tegas Walikota tentang komitmen yang tidak setengah-setengah. Zainal menekankan bahwa dukungan pemerintah tidak akan berhenti pada kata-kata.

“Pemerintah Daerah berkomitmen penuh untuk mendukung setiap tetas keringat para petani. Komitmen itu kami wujudkan dalam bentuk penyediaan sarana dan prasarana pertanian yang memadai, bibit unggul, serta pendampingan teknis dari penyuluh pertanian kami. Apa yang menjadi kendala di lapangan, itulah yang akan menjadi pekerjaan rumah kami untuk diselesaikan,” ujar Zainal penuh keyakinan.

Kehadiran deretan pejabat lain semakin memperkuat pesan kolaborasi ini. Tampak hadir Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar, Ny. Liswati Wesli Silalahi, yang membawa perhatian pada peran perempuan dalam mendukung ketahanan pangan keluarga. Kepala Bank Indonesia Perwakilan Pematangsiantar, Ahmadi Rahman, hadir membawa perspektif dukungan sistem pembayaran dan stabilisasi harga. Sementara perwakilan dari Kodim 0207/Simalungun (Mayor Inf Margana), Kejari Pematangsiantar (Kasipidum Kejari Lamhot, SH), dan Perwakilan Bulog (Ika Sri Wahani) menunjukkan bahwa seluruh instrumen negara hadir untuk memastikan rantai pasok dari sawah hingga ke piring berjalan lancar, adil, dan aman.

Merajut Makna di Setiap Jengkal Sawah

Acara yang dihadiri pula oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Mean Manurung, seluruh Camat dan Lurah se-Kota Pematangsiantar, serta Kapolsek setempat, AKP Doni Simanjuntak, SH, ini lebih dari sekadar seremonial. Usai prosesi panen simbolis, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke lahan dan yang paling penting: dialog interaktif antara petani dengan unsur pemerintah.

Dalam dialog inilah jantung dari acara ini berdetak. Para petani dari Poktan Damai Sejahtera dengan bebas menyampaikan suara hati mereka. Mulai dari tantangan harga pupuk yang fluktuatif, ancaman hama, akses terhadap teknologi pertanian modern, hingga masalah pemasaran hasil panen. Setiap keluhan dicatat dengan saksama oleh para pejabat terkait, yang langsung memberikan tanggapan dan solusi konkret.

Kepala Bulog, melalui perwakilannya, menyampaikan mekanisme serapan gabah yang jelas untuk melindungi petani dari permainan harga tengkulak. Perwakilan BI menjelaskan program-program pembiayaan yang ringan bagi petani. Dinas Pertanian berjanji akan meningkatkan intensitas pendampingan.

Pelajaran dari Dusun Matio untuk Indonesia

Apa yang terjadi di Dusun Matio pagi itu adalah sebuah blueprint yang patut ditiru. Kegiatan ini membuktikan bahwa:

  1. Ketahanan Pangan adalah Tanggung Jawab Bersama. Bukan hanya tugas Kementerian Pertanian, tetapi juga membutuhkan sinergi dari aparat keamanan (Polri, TNI), penegak hukum (Kejaksaan), otoritas moneter (BI), BUMN pangan (Bulog), dan tentu saja, pemerintah daerah.

  2. Komunikasi Langsung adalah Kunci. Kehadiran pemimpin langsung ke lapangan, duduk berdampingan dengan petani, dan mendengarkan keluh mereka, adalah cara paling efektif untuk memecahkan masalah yang seringkali sangat teknis dan spesifik.

  3. Apresiasi Memacu Semangat. Pengakuan dari negara melalui para pemimpinnya memberikan motivasi psikologis yang luar biasa bagi para petani, bahwa kerja mereka dihargai dan menjadi sangat berarti bagi bangsa.

Panen di Dusun Matio ini bukanlah titik akhir, melainkan sebuah milestone penting. Ia adalah pijakan untuk melangkah lebih jauh. Harapannya, kolaborasi emas yang terjalin pagi itu tidak berhenti ketika acara usai, tetapi terus berdenyut dalam setiap kebijakan, program, dan aksi nyata di lapangan. Dengan semangat kebersamaan yang terbukti berbuah manis, sektor pertanian Pematangsiantar bukan hanya akan bertahan, tetapi akan tumbuh menjadi penopang kemakmuran dan kedaulatan pangan yang sejati.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.