Pematangsiantar – Pertamina Ungkap Alasan Baru-baru ini ramai diperbincangkan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan harga BBM di Malaysia.
Salah satu alasan yang paling sering dikemukakan oleh Pertamina adalah perbedaan kebijakan subsidi antar negara.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1005424/original/035139600_1443607686-20150930-Pom-Bensin-BBM-SPBU-Jakarta-07.jpg)
Baca Juga : Leony Kritik Anggaran Pemkot Tangsel Konsumsi Rapat Rp60 Miliar
Pertamina juga menggarisbawahi bahwa skala konsumsi di Indonesia sangat besar, sehingga pergerakan harga dunia
Import BBM menjadi bagian penting dalam rantai pasokannya, dan ketika harga minyak dunia naik atau kurs rupiah melemah
Pertamina menolak anggapan bahwa mereka menjual BBM dengan margin yang berlebihan
Namun di tengah isu‐isu ini, masyarakat tetap membandingkan langsung angka liter terhadap liter tanpa memperhitungkan variabel struktural
Meski demikian, publik tetap menuntut agar Pertamina dan pemerintah bisa menjelaskan secara rinci setiap komponen pembentuk harga BBM demi transparansi
Isu lain yang muncul adalah bahwa di Indonesia terdapat lebih banyak beban regulasi lingkungan dan pajak karbon
Dengan penerapan kebijakan energi bersih dan perlindungan lingkungan yang semakin ditekankan, penyesuaian harga ikut menjadi
Ada juga kekhawatiran bahwa beban fiskal negara terhadap subsidi yang besar mungkin tidak berkelanjutan jika semua jenis BBM
Jika semua BBM disubsidi sebesar di Malaysia, beban anggaran negara bisa melonjak drastis, sehingga negara harus memilih mana BBM
Pertamina pun menyatakan akan mengupayakan efisiensi internal agar biaya produksi dan distribusi BBM bisa ditekan tanpa memangkas kualitas layanan
Di antaranya, mereka terus mereformasi rantai suplai agar lebih ramping, meningkatkan teknologi distribusi
Pertamina juga menyoroti kasus korupsi atau praktik nakal (seperti pencampuran BBM) yang bisa merusak kepercayaan publik
Semisal kasus “PertaminaGate” tahun 2025 yang menyingkap dugaan korupsi dalam pengelolaan impor BBM dan pencampuran
Untuk meredam kritik, Pertamina menyatakan mereka akan memperkuat pengawasan kualitas dan transparansi
Pertamina juga menganggap perlu adanya edukasi publik agar masyarakat memahami bahwa harga BBM bukan hanya soal margin
Media dan masyarakat kini menunggu data



