, ,

Sebuah Tragedi Tambang: Tiga Pekerja Tewas Tertimbun Longsor di Asahan

oleh -228 Dilihat

Tragedi di Asahan: Tiga Nyawa Melayang Akibat Longsor Tambang Batu Padas

Jeritan Pematangsiantar– Sebuah tragedi meninggalkan duka mendalam di Sumatera Utara. Tiga orang pekerja tambang meninggal dunia setelah tertimpa longsor di area penambangan batu padas di Kabupaten Asahan. Insiden memilukan ini terjadi pada Jumat (5/9) di Kecamatan Aek Songsongan, tepatnya di Desa Marjanji Aceh, Tambang Batu Padas Bedeng 7.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara di Medan yang diterima pada Sabtu (6/9), bukit di area galian batu tersebut tiba-tiba runtuh dan melongsor ke area tempat para pekerja sedang beraktivitas. Selain tiga korban jiwa, satu orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

Kronologi dan Respons Darurat

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, mengonfirmasi kejadian ini. Meski menyatakan bahwa data yang diterima masih bersifat sementara, Yuyun—sapaan akrabnya—menegaskan bahwa berbagai upaya penanganan telah segera dilakukan.

Sebuah Tragedi Tambang: Tiga Pekerja Tewas Tertimbun Longsor di Asahan
Sebuah Tragedi Tambang: Tiga Pekerja Tewas Tertimbun Longsor di Asahan

Baca Juga: Balai Besar Wilayah Sungai Tegas Isu Kontraktualisasi P3TGAI

“Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat, melakukan asesmen ke lokasi terdampak, serta melakukan penanganan di lokasi terdampak,” ujar Yuyun, menekankan respons cepat dari pihak berwenang.

Upaya evakuasi pun dilakukan dengan sigap. Menurut laporan terbaru dari Pusdalops, seluruh korban telah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian. Operasi penyelamatan melibatkan tim gabungan dari BPBD setempat, pemangku kebijakan terkait, dan pihak berwenang lainnya yang bekerja sama untuk menangani dampak langsung dari bencana tersebut.

Aktivitas Penambangan dan Dampak Lingkungan

Laporan Pusdalops menyoroti penyebab utama tragedi ini: aktivitas penambangan batu padas. Longsor diduga terjadi akibat ketidakstabilan lereng bukit yang telah menjadi area galian. Runtuhnya bukit tersebut terjadi secara tiba-tiba, menyapu area kerja dan tidak memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk menyelamatkan diri.

Insiden di Asahan ini kembali menimbulkan pertanyaan serius mengenai praktik penambangan dan keselamatan pekerja di Indonesia. Pertambangan, terutama yang berskala kecil dan menengah, sering kali dikaitkan dengan risiko keselamatan yang tinggi dan standar pengelolaan lingkungan yang minim.

Refleksi dan Peringatan

Tragedi di Asahan bukanlah yang pertama dan sayangnya, mungkin bukan yang terakhir. Insiden serupa telah terjadi di berbagai daerah di Indonesia, menelan korban jiwa dan merusak lingkungan. Kejadian ini seharusnya menjadi pengingat keras bagi semua pemangku kepentingan—pemerintah, pemilik tambang, dan masyarakat—tentang pentingnya menerapkan standar keselamatan yang ketat dan melakukan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.

Pemerintah daerah dan pihak berwenang terkait didesak untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasi penambangan di wilayah tersebut. Audit keselamatan, penegakan peraturan, dan pengawasan yang lebih ketat mutlak diperlukan untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.

Duka mendalam menyelimuti keluarga korban dan masyarakat Desa Marjanji Aceh. Tiga nyawa yang melayang meninggalkan cerita dan keluarga yang harus berduka. Semoga tragedi ini menjadi momentum bagi semua pihak untuk membenahi tata kelola pertambangan yang lebih aman, manusiawi, dan berkelanjutan.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.