Pematangsiantar – Sekolah Rakyat Tahap Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kembali melanjutkan komitmennya dalam pemerataan akses pendidikan bagi masyarakat dengan mengumumkan rencana pembangunan Sekolah Rakyat Tahap 2 di tiga daerah, yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), dan Kabupaten Lahat.
Program ini merupakan tindak lanjut dari kesuksesan pembangunan Sekolah Rakyat Tahap 1 yang telah berdiri di beberapa wilayah terpencil di Sumsel dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Drs. H. Widodo, M.Pd, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah salah satu inovasi pendidikan yang berorientasi pada pemerataan pendidikan dasar dan vokasional berbasis kearifan lokal. Tujuannya untuk memastikan bahwa anak-anak dari keluarga tidak mampu maupun daerah sulit akses tetap bisa menikmati pendidikan yang layak dan berkualitas.

Baca Juga : Polres Pematangsiantar Bongkar 103 Kasus Narkoba dan 12 Kasus Curanmor
“Sekolah Rakyat ini bukan hanya tempat belajar formal, tapi juga wadah pembinaan karakter, keterampilan hidup, dan literasi masyarakat. Pada tahap kedua ini, kami akan fokus membangun di tiga daerah dengan kebutuhan pendidikan yang masih tinggi,” ujarnya saat konferensi pers di Palembang, Kamis (30/10).
Menghidupkan Semangat Pendidikan dari Akar Rumput
Program Sekolah Rakyat sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2023 sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Merdeka Belajar. Konsepnya menggabungkan pendidikan formal dan non-formal dengan melibatkan guru, relawan, mahasiswa, dan tokoh masyarakat setempat.
“Anak-anak belajar bukan hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman dan kegiatan sosial di lingkungan sekitar. Kami ingin melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tapi juga peduli terhadap sesamanya dan lingkungannya,” tambah Widodo.
Untuk tahap kedua, pembangunan akan dimulai pada awal tahun 2026 dengan pendanaan bersumber dari APBD Provinsi Sumsel serta dukungan CSR sejumlah perusahaan daerah dan swasta. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 18 miliar untuk pembangunan fisik, pengadaan sarana belajar, dan pelatihan tenaga pendidik.
Tiga Lokasi Strategis: Dari Pesisir hingga Pegunungan
Dari hasil kajian Dinas Pendidikan, tiga daerah yang terpilih memiliki karakteristik wilayah yang beragam dan tantangan pendidikan berbeda-beda.
-
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) akan menjadi lokasi Sekolah Rakyat di wilayah pesisir Tulung Selapan. Kawasan ini dikenal sulit dijangkau karena kondisi geografisnya berupa rawa dan sungai.
-
Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dipilih karena banyak desa di perbatasan masih kekurangan sekolah menengah pertama dan fasilitas belajar yang memadai.
-
Kabupaten Lahat akan menjadi titik pengembangan di daerah pegunungan yang aksesnya terbatas, seperti Kecamatan Tanjung Sakti dan Gumay Ulu.
“Kami ingin memastikan anak-anak di daerah perairan, perbatasan, dan pegunungan memiliki kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan. Tidak boleh ada anak Sumsel yang tertinggal hanya karena jarak sekolah terlalu jauh,” tegas Widodo.
Dibangun dengan Konsep Ramah Lingkungan dan Digital
Menariknya, Sekolah Rakyat tahap kedua ini akan mengusung konsep ramah lingkungan dan digitalisasi pendidikan. Bangunan sekolah akan menggunakan material lokal seperti bambu, kayu, dan bata ringan, namun tetap dirancang tahan cuaca dan hemat energi.
Selain itu, sekolah akan dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran daring (online) untuk mendukung pengajaran jarak jauh dengan guru dari kota-kota besar di Sumsel. Setiap sekolah akan mendapatkan dukungan perangkat komputer, jaringan internet satelit, dan proyektor interaktif.





